SN-Media™ Ngawi-Ervan Handri Setya Budi (35), seorang pengusaha tenda home made asal desa Kletekan kecamatan Jogorogo Ngawi, yang saat ini produksi tendanya sudah eksport hingga ke negeri Sakura, Jepang.
Sedangkan untuk pangsa pasar lokal, tendanya sebagian besar dipesan berbagai kota di Jawa, dan di luar Jawa meliputi Lombok, Bali, Papua, dan Sumatra bahkan Kalimantan.Tidak ada sukses yang tiba-tiba, begitu nenurut Ervan, berawal dari tahun 2017, yang mana berawal dari pengalamannya bekerja di perusahaan garmen, dirinya muncul ide yang kemudian memulai riset pembuatan tenda, hingga gajinya ludes untuk trial and error.
Barulah di tahun 2019, lanjut Ervan, mulai menampakkan hasil, ditandai dengan respon positif customer terhadap tenda home madenya, dengan memanfaatkan media sosial sebagai jangkauan luas dalam pemasaran.
Menyematkan label Sumo Equipment, dengan design ringan, kokoh dengan bobot 500 gram hingga 900 gram saja, namun tidak mengesampingkan savety, maka bidikannya sangat tepat untuk dipergunakan dalam berkemah durasi lama sehingga mengurangi beban dalam pendakian.
Sementara keberadaan usaha tenda ringan di Indonesia, jumlahnya masih dalam hitungan jari, di Ngawi bahkan di Jawa timur mungkin masih satu-satunya milik Ervan, sehingga potensinya masih lumayan sangat tinggi.
Bahan baku pembuatan tenda, ringan yaitu 60 % berasal dari impor dan 40 % dari bahan lokal. Untuk memenuhi permintaan pasar, saat ini Sumo Equipment memperkerjakan 3 hingga 5 karyawan.
Model tenda yang dibuat ada beberapa, yaitu tenda dengan kapasitas 1 orang dan 2 orang, dengan harga per satu tendanya diyakini masih cukup terjangkau yaitu mulai Rp 800.000 hingga Rp 1,5 juta.
Pewarta: TiM
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda