SN-Media™ Ngawi-Terdapat beberapa fase dalam melakukan usaha budidaya pembibitan ikan lele, diantaranya pemijahan dan pendederan. Meski menjanjikan keuntungan yang relatif cepat dan besar, namun dalam budidaya pembibitan lele butuh kejelian dan ketelatenan tersendiri.
Sebagaimana pengakuan salah satu pembudidaya bibit lele, M. Syaifudin Wahid (28) warga Katerban, Sekaralas Kecamatan Widodaren Ngawi, yang memulai usahanya sejak 2016 silam, mengatakan bahwa budidaya bibit ikan lele, salah satunya harus mempunyai indukan yang sehat.Dari situ, masih menurutnya, dalam tahapan awal dalam budidaya bibit ikan lele yakni pemijahan yang dimulai dari nol, saat masih berupa telur hingga kemudian menjadi larva ukuran 1 - 2 cm. Setelah itu memasuki pendederan yang juga terdapat beberapa fase, diantaranya hingga mencapai ukuran 5 - 6 cm , sebelum dijual kepada peternak pembesaran lele.
“Budidaya pembibitan ikan lele, adalah mulai pemijahan yang membutuhkan waktu 25 - 35 hari dan dilanjutkan pendederan dengan durasi waktu 35 - 50 hari,” kata dia.
Untuk masing-masing proses baik pemijahan maupun pendederan mempunyai kelemahan dan keumtungan masing-masing, dimana pemijahan dinilai menghasilkan keuntungan yang lebih besar dikarenakan resiko perawatan yang lebih kecil.
Dalam setahun, usaha pembibitan ikan lelenya bisa panen 2 - 3 kali dan per ekor ikan hasil pemijahan dijual Rp 120 hingga Rp 150, tergantung dari jenis ikan lele yaitu Sangkuriang atau Mutiara.
Selanjutnya untuk memulai budidaya pembibitan ikan lele, tidak banyak memerlukan modal yang begitu besar layaknya pertanian, hanya keperluan kolam berkisar Rp 1 juta, sedangkan untuk indukan pada kisaran Rp 1,5 – Rp 2,5 juta.
Pewarta: Dam/Fim
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda