SN-Media™ Ngawi-Berbagai upaya dilakukan oleh pihak terkait dalam rangka mewujudkan karakter Pancasila pada peserta didik, salah satu diantaranya yang dilakukan oleh Ditjen Kominfo RI melalui forum pendidikan karakter Pancasila dengan gerakan seniman masuk sekolah.
Acara digelar dalam bentuk webinar, berlangsung pada Sabtu (25/06), bertempat di Pendopo Wedya Graha Pemkab Ngawi, dengan peserta dari kalangan pendidik, seniman dan juga peserta didik tingkat SMA/SMK.Dr. Restu Gunawan, direktur pengembangan dan pemanfaatan Kemendikbudristek, salah satu narasumber pada webinar tersebut mengatakan bahwa kegiatan yang bertajuk ”kesadaran merawat nasionalisme melalui budaya dan kearifan lokal” tersebut, mengingatkan akan pentingnya kesadaran merawat nasionalisme, salah satunya melalui kearifan lokal.
Dan kearifan, masih menurut Dr. Restu, bahwa kearifan lokal akan bisa tumbuh berkembang jila bersinergi dengan kepentingan nasional dan global, sehingga nilai-nilai setiap daerah harus dikembangkan sesuai kepentingan lokal. “Tetapi tidak boleh bertentangan dengan kepentingan nasional, dengan begitu kearifan lokal dapat memperkokoh kepentingan nasional dan menjadi satu kesatuan yang saling mengisi,” katanya.
Kearifan lokal yang dikemas dengan bagus, dapat menjadi pertunjukan tingkat nasional, bahkan diminati warga dari manca negara, salah satu contohnya pertunjukan tari dan seni tradisi dari Solo yang digelar di Prancis beberapa waktu lalu.
“Sehingga ini menarik minat orang asing dan bukan tidak mungkin, hal tersebut bisa terjadi pada Ngawi. Orang Ngawi diharapkan menjadi pewaris Indonesia dan menjadi diaspora untuk perkembangan budaya Ngawi di tingkat nasional dan internasional,” imbuhnya.
Sedangkan pentingnya kesadaran merawat nasionalisme melalui budaya, salah satunya melalui gerakan seniman masuk sekolah, yang mana gerakan tersebut seniman tidak hanya melatih seni tari dan merawat tradisi, namun lebih kepada mengubah mindset atau wawasan untuk menjadi subyek atau pelopor nasionalisme di masa depan.
Sementara, Prof. Dr. Hariyono, M.MPd. narasumber yang merupakan dosen Universitas Negeri Malang dan juga Wakil Ketua BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) mengatakan bahwa adanya gerakan seniman masuk sekolah merupakan upaya menggerakkan seniman, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Pusat, serta sekolah, secara bersama-sama untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui olahrasa yang ada pada seni budaya tersebut.
Olahrasa yang ada pada seni tari, dan seni yang lain, mengajarkan nilai toleransi, kerjasama, percaya diri dan lain-lain. Dengan seniman terlibat langsung, serta peserta didik dapat mengambil manfaat, maka nilai tradisi yang ada pada seni dapat menjadi nilai yang memperkuat KeIndonesiaan.
“Gerakan seniman masuk sekolah, tersebut akan dilakukan melalui ekstra kurikuler sehingga tidak mengganggu kurikulum yang berlaku,” kata dia.
Adv-Kominfo-RI
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda