Sinar Ngawi Media-Lonjakan harga telur dipasaran dalam sepekan terakhir masih cukup tinggi pada kisaran harga Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogramnya, dari harga normal yang biasanya hanya pada kisaran Rp 24 ribu.
Kristina Setyawati, Analis Perdagangan Ahli Muda pada Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi, mengatakan bahwa selain dipicu tingginya permintaan telur pasca Covid-19, juga dikarenakan mahalnya harga pakan ayam petelur serta kondisi cuaca juga turut andil mempengaruhi produksi telur.Upaya yang dilakukan pihak DPPTK dalam upaya menstabilkan harga telur dipasaran, adalah dengan menggelar operasi pasar, berlangsung di Ngawi Street Food (NSF) pada selasa (30/08).
Disebutkan, dalam gelar operasi pasar disediakan 100 kilogram telur, yang didatangkan langsung dari beberapa titik kandang ayam petelur di Ngawi, dan dijual Rp 23.000 perkilogramnya.
Jika masih belum efektif menurunkan harga telur di pasaran, masih menurut Kristina, maka kemungkinan operasi pasar akan kembali diadakan di tempat lain dan dengan target mengembalikan harga yang stabil di angka Rp 23.000 hingga Rp 24.000.
Pewarta: Dam-As
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda