SN-Media™ Ngawi-Remaja putri asal Dusun Duren, Desa Jaten Jogorogo Ngawi, dimulai dengan menanam bunga telang di lahan milik orang tuannya dan berhasil mengembangkan usahanya dengan memproduksi teh bunga telang yang kerap disebut dengan blue tea.
Septiyana Sartika Putri (18), juga telah memasarkan teh bunga telang yang dipercaya ramuan herbal bebas kafein yang sejak lama digunakan oleh bangsa timur tengah untuk pengobatan.Dikatakan Septiyana, sapaan akrabnya, bahwa bunga telang merupakan bunga dari tumbuhan merambat berwarna biru yang biasa dijumpai di pekarangan sebagai tanaman liar, namun sekarang sudah menjadi tanaman budidaya.
Beragam manfaat bunga telang sebagai pereda demam, mengobati gangguan pernafasan seperti asma, meningkatkan daya tahan tubuh, serta banyak manfaat lain. Tanaman bunga telang bisa dikonsumsi dengan mengambil bunganya tersebut untuk dikeringkan dan dibuat teh bunga telang.
Untuk teknik budidaya tanaman bunga telang sangat mudah, menggunakan biji yang disemai dan dipindah ke polybag, dan akan tumbuh dengan subur jika cukup pengairan. Tanaman bunga telang akan dapat dipanen setelah 50 - 73 hst (hari setelah tanam, dengan diambil bunganya.
Setelah pengambilan bunga, selanjutnya dikeringkan secara manual dengan pengeringan sinar matahari langsung, dilanjutkan dengan packing dan distribusi kepada pelanggan langsung.
Penjualan secara online marketplace, dimana penjualan terbaru yang dilakukan adalah dengan mengirim teh telang kering seberat 3 kilogram ke Singapura. Pengiriman yang lain banyak dilakukan di daerah Jawa, yaitu Surabaya, Surakarta dan sekitarnya.
Sedangkan untuk pemasaran secara offline dengan metode COD untuk pelanggan di daerah Ngawi dan sekitarnya. Untuk kemasan teh bunga telang per pcsnya seberat 11 gram, dibandrol harga Rp 10 ribu dan dalam sebulannya relatif stabil terjual hingga sampai 100 pcs.
Pewarta: Dam/SY
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda