media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 18 Agustus 2023

Home > > DKPP Ngawi Pastikan Pada MP2, Produksi Gabah Kering Panen Lampaui Target Per Tahun

DKPP Ngawi Pastikan Pada MP2, Produksi Gabah Kering Panen Lampaui Target Per Tahun

Sinar Ngawi Media-Harga Gabah Kering Panen Dan Panen Raya- DKPP Ngawi Pastikan Pada MP2,  Produksi Gabah Kering Panen Lampaui Target Per tahun

SN-Media™ Ngawi-Meski dibayang-bayangi fenomena El Nino, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kabupaten Ngawi memastikan, pada puncak Musim Panen kedua (MP2) hingga akhir Agustus 2023, di wilayah Ngawi bisa melampaui target produksi Gabah Kering Panen (GKP) per tahun.

Muh Hasan Zunairi, Kabid Tanaman Pangan pada DKPP setempat mengatakan, fenomena El Nino merupakan perubahan aliran angin dan distribusi suhu di atmosfer, sehingga mengganggu pola cuaca serta potensi dampaknya bagi pertanian antara lain kekeringan, gangguan musim tanam, potensi penyakit dan hama serta kualitas tanam. 

Di Ngawi, masih menurut keterngan Hasan bahwa antisipasi dampak fenomena El Nino yang sudah dilakukan, salah satunya melalui Listrik Masuk Sawah (LMS), dimana potensi kekeringan menurun dengan adanya penggunaan sibel air sawah. Upaya tersebut diakui petani sangat membantu, utamanya untuk pengairan lahan pertanian padi pada musim kemarau seperti saat ini. 

Hasan menambahkan, saat ini MP2 capai panen 70 - 75 %, sehingga masih bisa diharapkan masih ada 25 % panen yang berlangsung sampai dengan akhir bulan Agustus 2023 ini, meliputi wilayah Paron selatan, Geneng, Widodaren selatan hingga daerah atas, seperti Sine dan Ngrambe. Maka hitung-hitungannya pada MP2 kali ini dengan target pertahun dari 143.000 hektar, sudah menghasilkan 100.273 hektar, sehingga dengan tambahan 25 %, maka dipastikan hasilnya akan melampaui target produksi yaitu 880.000 ton GKP per tahun. 

“MP2 juga akibatkan dampak adanya peningkatan kesejahteraan petani, dikarenakan harga gabah kering panen pada MP2 saat ini cukup tinggi yaitu pada kisaran enam ribu empat ratus rupiah per kilogramnya,” jelas dia. 

Terpisah, Supardi, Kepala DKPP Ngawi menyampaikan bahwa untuk MP3, saat ini sudah dimulai musim tanam di sejumlah wilayah di Ngawi, dimana diprediksi produksinya paling tinggi jika dibandingkan dengan MP1 dan MP2, sehingga akan tetap mendukung produksi GKP di Ngawi sebagai lumbung pangan. 

“Dari total produksi GKP, hanya sekitar 10 % yang digunakan untuk konsumsi lokal, dan 90 % nya dikirimkan ke wilayah lain, termasuk luar Jawa, untuk dapat menyuplai kebutuhan gabah nasional,” pungkas Supardi. 

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Dok dam
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda