SN-Media™ Ngawi-BPBD Ngawi menegaskan, kemarau yang dibarengi dengan fenomena El Nino, ditengarai menjadi penyebab terjadinya krisis air bersih, disaat kebutuhan air layak konsumsi meningkat karena masuk pada musim hajatan, Senin (28/08/2023).
Partoyo, Kasi Kedaruratan BPBD setempat mengatakan, wilayah Ngawi yang mengalami kekeringan ekstrem diantaranya Dusun Bowan, Desa Sumberbening kecamatan Bringin serta Dusun Ngrowo, Desa Cantel kecamatan Pitu. Upaya yang sudah dilakukan oleh BPBD Ngawi yaitu memberikan bantuan sarana prasarana pengadaan air bersih, diantaranya tandon, terpal dan jerigen.Selain itu droping air bersih ke sejumlah wilayah tersebut setiap ada pengusulan dari desa yang bersangkutan, apalagi saat masuk pertengahan agustus banyak warga yang menggelar hajatan. Setidaknya dalam satu bulan terakhir, droping air bersih yang dilakukan sebanyak 26 kali, dengan volume 5000 liter setiap droping.
"Droping air bersih dari BPBD tersebut diharapkan hanya dipergunakan untuk kebutuhan air minum dan konsumsi rumah tangga," harap Partoyo.
Terpisah, Peggy Yudo Subekti Camat Pitu membenarkan adanya daerah ekstrem kekeringan di wilayah kecamatan Pitu, yaitu Dusun Ngrowo maupun Dusun Bangunrejo masuk Desa Cantel. Peggy menambahkan, bahwa adanya Pamsimas sangat menunjang kebutuhan air bersih, namun dikarenakan kebutuhan yang meningkat akibat kemarau dan masuk musim hajatan, maka kebutuhan air bersih meningkat tajam.
“Guna mengatasi hal tersebut, pihak Kecamatan membutuhkan droping dari BPBD, guna mencukupi kebutuhan air layak konsumsi di wilayah Kecamatan Pitu,” pungkasnya.
Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Dok dam
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda