SN-Media™ Ngawi- Diversifikasi pertanian terutama perkebunan tembakau merupakan langkah efektif dalam menghindari pemaksaan pertanian basah yang bisa berakibat biaya produksi mahal. Demikan Ucap Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono saat menghadiri acara Ngawiti Panen mBako, di Desa Sawo, Dusun Gayam Kecamatan Karangjati Ngawi, Selasa (19/09/2023).
Dalam keterangannya pada awak media, Ony menegaskan, Pemkab Ngawi berkomitmen untuk memfasilitasi sentra UKM produksi tembakau dengan penguatan-penguatan berupa mempermudah perizinian yang bisa diproses secara mandiri.“Dengan harapan akan tercipta kreativitas hilirisasi produksi tembakau, selain meningkatkan perekonomian juga bisa menjaga kesetabilan harga tembakau,” terang Ony.
Tasyakuran panaen tembakau Kabupaten Ngawi 2023 yang dikemas dalam Ngawiti Panen mBako, bahwa Kecamatan Karangjati sempat menjadi unggulan sentra tembakau dengan luasan lahan mencapai 1500 hektare, namun kini menyusut menjadi sekitar 700 hektare saja.
Meski demikian, dalam acara panen raya tembakau di wilayah Karangjati, per hektarenya mampu mencapai 1,8 hingga 2,2 ton, dengan harga yang cukup tinggi yakni tembus pada kisaran Rp 45 ribu per kilogramnya dari yang sebelumnya hanya Rp 15 ribu per Kg.
Sementara, Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) setempat, kini tengah melakukan pencermatan wilayah guna perluasan lahan tanaman tembakau, dengan memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana tanaman tembakau, seperti bantuan bibit, gudang penyimpanan tembakau, pembangunan jalan produksi maupun alat panen dan pasca panen.
“Dengan menyiapkan fasilitas pasca panen, serperti adanya gudang penyimpanan tembakau termasuk alat alat, maka hilirisasi produksi tembakau bisa meningkatnya valuenya di kabupaten ngawi sendiri,” pungkas Bupati Ony.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News
Pewarta: TiM
Editor : Asy
Foto : Dok ARS
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda