SN-Media™ Ngawi-Hadir sebagai narasumber, Inspektorat Kabupaten Ngawi memberikan pemaparan pada acara Workshop STAR AF Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat bekerjasama dengan State Accountability Revitalization-Asian Development Bank (STAR-ADB).
Inspektur Kabupaten Ngawi, Yulianto Kusprasetyo, memberikan penjelasan bahwa implementasi aplikasi Simponi Risma merupakan upaya untuk meningkatkan fungsi pengawasan berbasis digital, terutama yang berkaitan dengan efektivitas penerapan manajemen risiko pada Pemerintah Daerah.Masih menurut Yuli, begitu sapaan akrabnya, bahwa APIP (Aparat pengawasan Intern Pemerintah) sudah saatnya mengedepankan fungsi Quality Assurance (penjaminan kualitas), Consulting dan bisa dipercaya oleh mitra yakni stakeholders (Trusted Advisor).
“APIP harus mampu menciptakan inovasi-inovasi agar bisa bertransformasi menjadi strategic partner (mitra strategis) bagi Pemerintah Daerah, dan risiko bukan sesuatu hal yang harus dihindari, tapi harus dikelola dengan baik dan dikendalikan agar tidak menghambat tercapainya tujuan organisasi,” kata Yuli.
Sementara, workshop STAR AF Tahun 2023 mengusung tema Penguatan Peran APIP Yang Efektif Dalam Mengawal Pembangunan Nasiona, dilaksanakan di 2 tempat yaitu Regional Barat di Kota Batam pada tanggal 7-10 November 2023 dengan peserta APIP (BPKP dan Inspektorat Kabupaten/Kota) wilayah Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
Sedangkan Regional Timur, bertempat di Kota Makassar pada tanggal 21-24 November 2023 dengan peserta APIP (BPKP dan Inspektorat Kabupaten/Kota) wilayah Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua.
Sebagai narasumber, Inspektorat Kabupaten Ngawi dipercaya untuk memaparkan best practice tentang pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pengawasan terutama meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam mengawal Pembangunan Nasional melalui aplikasi Simponi Risma (Sistem Informasi dan Helpdesk Online Ngawi Risk Management).
Dengan adanya pemaparan terkait aplikasi Simponi Risma, diharapkan dapat menjadi ajang berbagi pengetahuan (sharing knowledge) dalam rangka mewujudkan peran APIP yang efektif dalam mengawal pembangunan nasional dan daerah terutama meningkatkan efektivitas manajemen risiko pada penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.
Untuk dapat mengawal dan mendukung keberhasilan pembangunan, diperlukan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) yang mampu menerapkan metode Agile di era digital terkini sehingga dapat memberikan insight atas risiko dan opportunity di masa depan.
“Jadi ini adalah wujud dalam membantu memitigasi berbagai risiko strategis organisasi, dan mengintegrasikan data digital organisasi untuk dapat menjadi informasi penting dalam mengambil keputusan,”pungkas Yulianto.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News
Pewarta: Red
Editor : Asy
Foto : Dok ***
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda