media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 17 Februari 2024

Home > > Terapkan Pre Market Dan Post Market, DKPP Ngawi Ketat Awasi Keamanan Pangan Segar

Terapkan Pre Market Dan Post Market, DKPP Ngawi Ketat Awasi Keamanan Pangan Segar

Terapkan Pre Market Dan Post Market, DKPP Ngawi Ketat Awasi Keamanan Pangan Segar

SN-Media™ Ngawi-Produk Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), diantaranya buah dan sayur yang banyak dikonsumsi masyarkat tanpa melalui proses pengolahan, maka harus ada jaminan keamanan, baik dari segi mutu maupun kesehatan, mengingat selama produksi bisa jadi adanya cemaran residu pestisida yang melampaui batas maksimum.

Amirudin, Kepala Bidang Keamanan dan Diversifikasi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kabupaten Ngawi menerangkan, bahwa pihaknya secara berkala melakukan pengawasan mutu dan keamanan pangan segar, diantaranya melalui post market dan pre market. 

Amir, begitu sapaan akrabnya lebih lanjut mengatakan, untuk pengawasan post market dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti halanya ketika ada temuan keamanan pangan yang memerlukan tindakan, dan secara umum juga dilakukan saat hari besar keagamaan maupun hari besar lainnya. 

Untuk pemeriksaan pre market, dengan mendatangi langsung ke produsen dan hal ini petani buah maupu sayur, yang kemudian melakukan uji residu dengan 2 macam metode , yakni uji rapid dan uji secara laboratorium yang sudah terakreditasi. 

“Pemerikasaan residu PSAT secara rapid, kita lakukan secara mandiri dengan memanfaatkan laboratorium sederhana berupa rapid test kit, yang bisa menunjukkan hasil negatif atau positif cemaran residu. Selain mandiri, juga dilakukan kerja sama dengan Labkesda Kabupaten Ngawi,” jelas dia.

Sementara, tujuan dilakukan pengawasan PSAT di Ngawi, adalah memberikan jaminan keamanan atas makanan yang beredar di Ngawi, sehingga makanan tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi. 

Bila ada temuan bahan pangan pangan segar yang terindikasi mengandung cemaran residu, maka dilakukan penulusuran hingga ke petani yang menanam, dengan melibatkan pihak-pihak terkait melalui bidang tananaman pangan, dan bila cemaran tersebut terdapat pada buah dan sayur maka akan melibatkan bidang perkebunan. 

“Nantinya para produsen (petani) akan diberikan sosialisasi pembinaan agar bisa melakukan produksi atau budi daya yang baik, salah satunya mengurangi penggunaan pestisida sintetis, sesuai program Bupati Ngawi melalui pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan,” pungkasnya. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News  

Pewarta : DAM
Editor : Asy
Foto : Dok SNmbr /> Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda