SN-Media™ Ngawi-Secara nasional, beberapa komoditas pangan utamanya beras mengalami kenaikan yang cukup tinggi sejak awal tahun 2024. Meski begitu, Pemkab Ngawi memastikan bahwa ketercukukupan pasokan pangan di Ngawi dalam memasuki bulan puasa serta lebaran mendatang dipastikan aman.
Dwi Rahayu Puspitaningrum, Kabid Ketersediaan dan Stabilitas Pangan DKPP setempat menjelaskan, ketersediaan pangan utamanya beras di Ngawi dalam kondisi aman, apalagi pada pertengahan bulan maret, sebagian besar wilayah di Kabupaten Ngawi telah melakukan panen raya.Hal ini diperjelas atas hasil pemeriksaan disejumlah penggilingan dan Bulog di Ngawi, yang mana masih tersedia sekitar 25.000 ton beras, sedangkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat hanya 2000 ton perminggu.
Ini artinya, sebagai salah satu daerah penghasil gabah nasional, Ngawi dapat menghasilkan 400.000 ton gabah per tahun, yang mana untuk kepentingan konsumsi masyarakat Ngawi hanya 20 %, sehingga 80 % produksi gabah keluar dari Ngawi sebagai bentuk kententuan kerjasama perdagangan dengan daerah lain.
“Secara umum, ketahanan pangan untuk wilayah Ngawi aman, dan terkait kenaikan harga beras yang cukup tinggi adalah merupakan fluktuasi pasar, yang satu sisi petani lebih untung, namun di sisi lain berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat,” kata Ayu, Jumat (01/03/2024).
Pun demikian, kenaikan harga beras dipastikan tidak berlangsung lama, dimana saat ini harga gabah kering juga cenderung sudah turun dari harga Rp 8 ribuan per kilogramnya menjadi Rp 7300 per kilogramnya.
“Apalagi pertengahan Maret 2024 mendatang wilayah Ngawi akan memasuki panen raya padi, maka harga beras akan kembali stabil ke harga standart, meskipun tidak bisa normal seperti harga beras pada tahun 2023 lalu,” pungkasnya.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News
Pewarta : DAM
Editor : Asy
Foto : Dok ***
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda