SN-Media™ Ngawi-Rendahnya target Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) atau disebut sekolah adiwiyata untuk wilayah kabupaten Ngawi yang hanya mencapai 9,81%, Bupati Ony Anwar Harsono langsung merespon agar tiap tahun harus diadakan monitoring dan evaluasi (Monev).
"Kita tidak ingin untuk 826 sekolah di Ngawi dalam menuju sekolah adiwiyata targetnya terlalu lama, maka salah satu jalannya adalah diadakan monev setiap tahunnya, " ujar Ony saat menggelar monev GPBLHS, bertempat di Pendopo Wedya Graha pada Kamis (20/06/2024) lalu.Dia juga menggarisbawahi rendahnya GPBLHS di Ngawi, maka diminta bagi seluruh sekolah di kabupaten Ngawi dalam beberapa pekan ini sudah menjalankan sekolah adiwiyata dan jangan terjebak paradigma, yang seolah-olah sekolah adiwiyata hanya sebatas perlombaan saja.
“Padahal penerapan GPBLHS adalah merupakan pendidikan karakter yang wajib untuk dijalankan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ngawi, M. Taufiq Agus Susanto menjelaskan, akan segera menindaklanjuti arahan Bupati Ngawi terkait program sekolah adiwiyata dengan melakukan rapat koordinasi bersama pihak terkait diantaranya Dinas Pendidikan dan Kebudayan Ngawi, Kankemenag Ngawi serta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Ngawi.
“Tentunya kami tidak bisa bekerja dengan sendirian, sebab untuk pembinaan berada dimasing- masing lembaga pendidikan,” jelas Taufiq.
Terkonfirmasi, bahwa, capaian sekolah yang telah berhasil melaksanakan Gerakan PBLHS di Kabupaten Ngawi sebanyak 81 lembaga pendidikan dari total 826 sekolah yang terdaftar dalam Dapodik Kabupaten Ngawi atau atau capaiannya baru sekitar 9,81 persen dengan rincian Adiwiyata Mandiri ada 2 sekolah, adiwiyata Nasional terdapat 11 sekolah, Adiwiyata Provinsi 13 sekolah dan terakhir Sekolah Adiwiyata Kabupaten sejumlah 55 sekolah.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News dan Chanel Whatsapp
Pewarta: Tim-Ar-DaM
Editor : Asy
Foto : Dok Yf
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda