media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 21 Agustus 2024

Home > > Tingkatkan Komoditas Tembakau Di Ngawi Melalui Pemanfaatan Lahan Kritis Dan Marginal

Tingkatkan Komoditas Tembakau Di Ngawi Melalui Pemanfaatan Lahan Kritis Dan Marginal

Tingkatkan Komoditas Tembakau Di Ngawi Melalui Pemanfaatan Lahan Kritis Dan Marginal

SN-Media™ Ngawi-Salah satu intervensi Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya memalui merubah lahan-lahan kritis dan marginal yang sangat sulit dilakukan pengairannya , dijadikan lahan produktif berupa budidaya tanaman tembakau.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat melaui Kepala Dinasnya Supardi menyampaikan, tembakau merupakan komoditas yang dapat dibudidayakan pada kondisi lahan yang cukup kering atau kelembaban tanah yang cukup rendah, dibandingkan komoditas lainnya. 

“Karena tembakau merupakan komoditas yang sangat sedikit membutuhkan air, maka dalam pengembangan usaha tani lahan kering sekaligus sebagai langkah perluasan lahan, maka tanaman tembakau diharapkan dapat memberi dampak kesejahteraan kepada petani.,” terangnya, Rabu (08/21/2024).

Dia kemudian memaparkan, bahwa produksi tembakau tidak hanya dilihat dari segi kuantitas saja, akan tetapi yang lebih lebih utama adalah dari segi kualitas, karena produksi tembakau justru ditilik dari aspek rupa, rasa dan aroma untuk menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis tinggi. 

“Mendasar hal tersebut, sangatlah penting diadakan pelatihan budidaya tembakau, dengan kadung maksud, petani bisa memahami teknik budidaya tembakau yang baik, dari mulai menanam hingga penanganan pasca panennya,” jelasnya. 

Lebih lanjut ditgaskan, pelatihan serta sekolah lapangan budidaya tembakau dilakukan dengan penerapan pertanian dari hulu sampai hilir, yang mana akses kegiatan pelatihan meliputi teknis pembibitan tembakau, pelatihan teknis pengembangan benih tembakau sesuai standar. Tak hanya sebatas itu, pihak DKPPjuga melakukan pendampingan kepada petani, dalam menangani aspek yang banyak mempengaruhi produksi sutu komoditas tanaman adalah air, unsur hara dan juga organisme pengganggu tanaman (hama dan penyakit tanaman). 

“Maka dari itu pentingnya dilakukan pelatihan dan pendampingan kepada petani dalam melakukan usaha tani hingga pasca panen, agar bisa menghasilkan tembakau dengan kualitas yang baik pula sehingga produksi tembakau dapat ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitasnya,” urainya lagi. 

Dapat diinformasikan, pelatihan budidaya tembakau angkatan 2 dilaksanakan dengan melibatkan 5 kecamatan wilayah bawah yaitu Karangjati, Pangkur, Bringin, Kasreman dan Paron, dengan menghadirkan narasumber Widyaiswara dari BSIP TAS Karangploso, Kabupaten Malang, Sulis Nur Hayati, Petugas pengamat Hama Dan Penyakit Tanaman dari UPT Proteksi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan propinsi Jawa Timur, Toha Maksum, dan juga Ketua APTI Kabupaten Ngawi, Sojo. 

Kegiatan pelatihan diawali dengan melakukan pengamatan tanaman di lahan demplot (lahan percontohan), sehingga secara real para peserta pelatihan dapat mengetahui kondisi pertumbuhan tanaman meliputi parameter tinggi tanaman, diameter tanaman, jumlah daun dan juga luas daun. 

Selain parameter pertumbuhan juga diamati hama dan penyakit yang menyarang tanaman tembakau dengan mengamati juga serangga atau hewan yang ada di lahan pertanaman tembakau apakah organisme tersebut termasuk hama ataukah musuh alami hama, sehingga petani lebih bijaksana dalam melakukan pengendalian hama tanpa merusak ekosistem di areal persawahan. 

“Dalam pelatihan juga terdapat sesi diskusi dari hasil pengamatan budidaya tanaman tembakau guna mengetahui ciri-ciri tanaman tembakau yang sudah siap panen serta metode pemeraman maupun perajangan dalam memperoleh kualitas tembakau yang terbaik,” pungkas Supardi.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News dan Chanel Whatsapp  

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Dok ***
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda