SN-Media™ Ngawi – Tingginya intensitas hujan dalam sepekan terakhir menyebabkan banjir di 7 kecamatan di Kabupaten Ngawi, berdampak pada lahan pertanian padi yang hampir panen mencapai seluas 372 hektar, dan diprediksi akan berakibat menurunkan kualitas hasil panen.
Hasan Zunairi, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, dalam keterangannya kepada media, mengungkapkan bahwa banjir melanda sejumlah wilayah di Ngawi, yakni Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu, Paron, Ngawi, dan Widodaren.“Dampak banjir terhadap tanaman jagung tidak terlalu merisaukan petani, namun pada tanaman padi, kualitas hasil panen pasti menurun, terutama jika tanaman padi terendam banjir lebih dari satu hari,” jelas Hasan.
Hasan juga menyayangkan bahwa sebagian besar lahan pertanian padi yang siap panen terendam banjir tidak terdaftar dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada musim ini. "Akibatnya, kerusakan lahan akibat bencana tidak bisa diklaim untuk mendapatkan bantuan bibit padi dari Pemerintah Pusat," tambahnya.
Meski demikian, Hasan menyatakan bahwa DKPP terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya AUTP kepada petani di Ngawi, agar mereka mendaftar untuk program ini pada musim tanam mendatang.
“Dengan begitu, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kerugian yang dialami petani seperti pada musim ini bisa dihindari pada musim tanam berikutnya,” pungkasnya.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News dan Chanel Whatsapp
Pewarta: tim
Editor : Asy
Foto : Dok ***
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda