SN-Media™ Ngawi – Sepanjang tahun 2024, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Selopuro, kecamatan Pitu Ngawi mampu menanggung beban sampah hingga 12 ribu ton lebih atau rata-rata 30 hingga 35 ton sampah per harinya, yang sebagian besar didominasi limbah rumah tangga.
Budi Santoso PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ngawi, dalam keterangannya di depan awak media, mengatakan bahwa setidaknya setiap hari, volume sampah yang masuk di TPA Selopuro Ngawi, yaitu sebanyak 30 - 35 ton sampah, yang berasal dari berbagai sumber dan sebagian besar merupakan limbah rumah tangga.Lebih lanjut ditambahkan Budi, bahwa untuk pihak-pihak tertentu yang secara mandiri mengirimkan sampahnya langsung ke TPA, contohnya hotel, maka Dinas LH memberlakukan retribusi sampah, yang peruntukannya untuk pembiayaan pengelolaan sampah.
Sementara keseriusan Dinas LH dalam pengelolaan sampah di TPA Selopuro, terbukti dari pengolahan sampah yang diupayakan secara bertahap, baik mesin pengolah sampah hingga produk olahan sampah itu sendiri. Diakui Budi pengolahan sampah di TPA saat ini masih belum paripurna, atau belum sesuai dengan spesifikasi dari Kementerian LH.
Namun demikian, sudah menghasilkan produk yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar dan sampah yang bisa diolah sudah lumayan besar volumenya. Salah satu hasilnya adalah 15 KK masyarakat sekitar TPA telah memanfaatkan rumah gas metan yang berasal dari sampah yang ditampung di paralon-paralon, sebagai pengganti LPG gratis.
Selain itu, sampah organik diubah menjadi kompos sebagai pupuk organik untuk tanaman. Ke depan, sampah bisa diolah dengan dicetak menjadi bahan bakar yang dimanfaatkan oleh pabrik. Selanjutnya, untuk tahun 2025 ini diharapkan realisasi bantuan mesin pengolah sampah yang paripurna, sehingga begitu sampah datang, dapat langsung diolah dan tidak sampai menggunung.
Dapat diinformasikan, pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di TPA Selopuro yang dianggarkan melalui APBD 2023 lalu dengan nilai kontrak Rp 4,8 miliar lebih, diharapkan mampu mengurangi kuantitas serta dampak yang ditimbulkan oleh sampah.
“Dalam kondisi saat ini, diperkirakan TPA Selopuro masih mampu menanggung beban sampah hingga sepuluh tahun ke depan, dan langkah untuk mengurangi beban TPA Selopuro dalam menuju landfill zero waste, pada tahun ini (2025) akan ada beberapa program dan semoga bisa terealisasi,” pungkasnya.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News dan Chanel Whatsapp
Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Dok DLH
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda